MILEA dan PASDA
Oleh. Indra Prayana*
Pagi itu begitu cerah matahari masih malu-malu membagi sinarnya, beberapa jenis burung bersahutan diantara atap rumah-rumah. Orang-orang pun masih belum begitu banyak lalu lalang hilir mudik dengan kuda besinya yang berseliweran melewati jalan yang menuju ke arah jalan raya. Nampak seorang anak perempuan berpakaian putih biru sedang menikmati nasi goreng dengan segelas air teh panas yang tersedia di meja makan.
” Mil…kok lebih awal berangkat sekolahnya?”.
“iyah mah…kebetulan hari ini di sekolah ada pensi”.
Tak begitu lama setelah sarapan ,langkahnya bergegas sambil tak lupa mencium tangan ibunya terlebih dahulu.
“Mah…aku pergi dulu yah, Assalamualikum!”.
“Waalaikumsalam..yah hati-hati”.
Memang sebagaimana yang telah terprogram sebelumnya bahwa pada hari itu di SMP CAHAYA tempat Milea sekolah ada pertunjukan kreatifitas seni tahunan yang dilaksanakan setelah ujian kenaikan kelas . Milea yang duduk di kelas IX turut serta dalam kepanitiaan OSIS. Sekitar pukul 06.40 gojek yang mengantarnya tiba di gerbang sekolah SMP CAHAYA. Sekolah yang terletak di pinggir jalan ini merupakan salah satu sekolah yang bagus dengan halaman yang luas, beberapa meter dari gerbang sekolah nampak spanduk-spanduk, famplet, baliho dari berbagai SMA terpasang di tiang khusus. Iklan dari berbagai SMA itu merupakan bagian dari promosi untuk menarik anak-anak lulusan SMP CAHAYA. Di ujung dekat salah satu kelas spanduk berukuran besar dengan perpaduan warna merah dan kuning dengan tulisan Let’s Join With Us Now.. SMA PASUNDAN 8 Bandung nampak moncolok dibanding dengan spanduk lainnya. Rencananya disela-sela acara, pihak SMA yang berada di kawasan Jalan Cihampelas itu di beri waktu untuk mempromosikan eksistensinya kepada anak-anak SMP. Setiap ada promo dari berbagai SMA anak-anak senantiasa antusias, terlebih dengan Milea dan teman –temen OSIS nya. Mereka melihat, mendengarkan untuk menjadi bahan pertimbangan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Aula sekolah yang sudah terasa penuh dijejali anak-anak sambil menikmati berbagai pertunjukan kreatifitas seni, di panggung kecil dengan hiasan kain warna-warni itu semua pertunjukan ditampilkan.
“Yo…jam berapa kita break untuk promosi SMA itu?”. Tanya Milea.
“Ngak Tau, sebentar saya tanya ke pak Dani”. Ujar Ketua OSIS Aryo.
“oh katanya jam 10 an ..Mil”.
Berbagai gelaran terpentaskan dari tari-tari tradisional hingga musik yang membengkakan telinga tersaji secara apik dan tertib di tengah-tengah gurauan, obrolan dan teriakan2 anak-anak. Tepat jam 10.00 Milea sebagai Master of Ceremony ( MC) naik panggung dan mengambil mic.
“hai….hai…hai… gimana temen-temen asyik ga acaranya?” teriak Milea.
“okeeeeee…asyikkkk….”.
“oh iya temen-teman sebelum acaranya dilanjutkan, sebentar ada promosi dari pihak SMA PASUNDAN 8 ini penting terutama untuk kakak-kakak kita yang mau lulus”.
“tetap cumunguttt …yah temen-temen hihi..”.
“Ahhsiaaaaappp”. teriak yang lain.
“Silahkan bapa-bapa”. Ujar Milea.
Tak lama seorang pak guru dengan rambut klimis dan stelan jas hitam dengan cekatan naik ke panggung kecil itu. Wajahnya nampak sumringah dengan aura semangat yang menyelimuti mengambil pengeras suara untuk berbicara.
“Assamualaikum Warohmatulah Wabarakaaatuhhhhh!”.
“Waalaikumsalam Warohmatullah Wabarakatuhhh”. Gemuruh suara..
“Wah ,,,keren …luar biasa yah anak-anak SMP ini…maknyos bingits”. Ujar pa guru muda itu.
“Mohon maaf …. Bapak minta waktunya sebentar untuk promosi, oh iyah perkenalkan dulu nama bapak Rizal dari SMA PASUNDAN 8”.
“ada yang banyak tau ngak…ke SMA PASUNDAN 8?”.
“tauuuuuu….wah ngak pakkk”.
“oke…oke….nanti teman bapak akan menayangkan infocus apa-apa yang ada di SMA PASUNDAN 8, tapi begini yah bagi ananda yang akan melanjutkan ke sekolah SMA. Silahkan ananda berusaha untuk masuk SMA Negeri manapun yang ananda inginkan, tetapi jangan juga putus asa ataupun bersedih apabila ananda tidak masuk ke SMA Negeri. Semangat untuk sekolah harus terus berkobar, kalau tidak ke negeri ke swasta. Sekarang banyak sekolah swasta yang bagus seperti SMA PASUNDAN 8 , bapak bukan kampanye yang kadang isinya hoax tapi ini bukti konkrit dan jelas, coba ananda lihat tayangan berikut”.
Tiba-tiba lelaki berpakaian batik coklat panjang maju untuk mempersiapkan semuanya, layar di bentangkan , sinar infocus diarahkan, laptop disiapkan.
“nah ananda kalau di SMA PASUNDAN 8 pengen bisa jago di bidang IT dan Komputer, nanti kenal dengan bapak yang satu ini!”. Ujar MC.
“gimana sudah siap pa Bekti?”.
“sudah siap”.
“oke …ananda kita lihat video nya”.
Lampu utama dimatikan dan ruangan sedikit gelap, anak-anak yang duduk sambil lesehan memperhatikan dengan seksama. Milea duduk dekat Aryo dan sahabatnya Risma berbaur dengan yang lain. Layar putih berukuran 2 x 2 Meter itu mulai menampakan cahaya dengan iringan lagu yang menjadi ciri khasnya dan kata- kata khidmat muncul seperti berbaris perlahan bergerak-gerak ke atas seirama :
Bersama kami mengabdi
kita membangun negeri
Bersama kami prestasi
Gapai cita-cita mulia
SMA Pasundan 8 Bandung
Sekolahku Rumahku
SMA Pasundan 8 Bandung
Menggapai masadepanku
Bersama kami mengabdi
Pada ibu pertiwi
Bersama kami menjadi
Putra putri Indonesia
SMA Pasundan 8 Bandung
Sekolahku Rumahku
SMA Pasundan 8 Bandung
Menggapai masadepanku…
Menggapai masadepanku…
Tak lama setelah musik khidmat dan tenang berhenti, secara perlahan terdengar angle musik Metallica, Nirvana, Jamrud , silih berganti mengiringi beberapa gambar tayangan yang ada di SMA PASUNDAN 8. Dari mulai sarana prasarana pendidikan yang ada dan lengkap juga kegiatan ekskul Basket, Volly, Modern Dance, Taekwondo, Silat, Futsal dll dengan berbagai piala prestasinya masing-masing. Milea dan lainya memperhatikan tayangan dengan seksama, ada yang terkelibat dalam benak dan pikirnya terkait dengan hobi dan kesenangannya. Sekitar 20 menit tayangan itu di tangkap mata dan hinggap dalam semak-semak memori anak. Kultur kita yang lebih mengedepankan visual daripada literal juga membantu dan lebih efektif dalam setiap penyampaian pesan.
“Nah tayangannya keren juga kan, itulah yang ada di sekolah bapak!”. Ungkap MC.
“kalau misalnya ananda berminat masuk, bapak akan bantu segalanya”.
“UNTUK TAHUN PELAJARAN 2021-2022 INI, SMA PASUNDAN 8 JUGA MEMBERIKAN POTONGAN HARGA SEBESAR Rp. 1.000.000 ( SATU JUTA RUPIAH) UNTUK ANANDA YANG MENDAFTAR SAMPAI TANGGAL 31 Mei 2021 INI”.
“kalau ananda ingin melihat jelasnya, silahkan ananda klik …link SMA PASUNDAN 8 https://smapasundan8bdg.sch.id
“gimana tertarik, assiiik ga tuh”.
atau ada yang mau bertanya?”.
Suasana sedikit berisik tetapi tidak ada yang mengangkat tangan untuk bertanya, lalu Milea berdiri kearah depan.
“nama saya Milea, kelas IX. Hobi senang menulis dan jalan-jalan ke alam,gunung. Apakah di sekolah bapak ada wadahnya ?”.
“Wess mantap pertanyaannya…seperti yang ditayangkan tadi, kalau ananda Milea suka hiking ke alam ada wadahnya STUPALA, nanti bapak ajak deh jelajah curug dengan bapak guru yang lain”.
Waktu satu jam seperti mengalir begitu saja tak terasa sampai acara selesai. Sesampainya dirumah Milea masih terngiang dalam ingatan, rasa dan hatinya seperti bergerak menuju keteguhan. Pilihannya seperti sudah mantap untuk masuk ke SMA yang tadi siang promosi di SMP nya, keinginannya untuk ke SMA Negeri sedikit kendor. Pikirannya berkecamuk dengan berbagai pertanyaan yang mempunyai jawabannya sendiri, yang berujung pada kesimpulan bahwa sekolah di negeri ataupun swasta sama saja.
Hingga maksudnya itu disampaikan ke ibunya, mendengar maksud Milea sang ibu hanya tersenyum dan mendukungnya. Ia tidak ingin membebani anaknya, melepaskan untuk menentukan sikap dan kehendaknya, langkahnya adalah masa depanya. Yah begitulah seharusnya orang tua menjaga keputusan yang telah diputuskan anak, sebagaimana sang pujangga Khalil Gibran pernah mengingatkan dalam syair nya bahwa : “Anakmu bukan milikmu, ia adalah milik jamannya, Kau boleh berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya, Karena jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi, walaupun dalam impian”.
Tak lama sang ibu berkata :
” Baiklah Milea, besok ibu antar daftar ke SMA PASUNDAN 8″.
“tempat yang telah menjadi pilihanmu, memupuk padi harapan”.
Esok harinya, Milea ditemani ibunya berangkat dan turun tepat disebrang sekolah. Nampak Mesjid Al-Ikhlas dan umbul-umbul merah tak lepas dari tatapannya. Binar matanya seakan menyalakan api harapan disusul dengan langkahnya memasuki gerbang sekolah.
Selamat datang MILEA…Selamat datang di PASDA /Pasundan Delapan.
*Staf di SMA Pasundan 8